Direktur RSUD Blora, dr Puji Basuki, M.Kes.
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetijono Blora, Jawa Tengah, akan fokus meningkatkan fasilitas di ruang VIP dan membangun pavilion. Pembenahan ini sebagai respon positif atas meningkatnya pengunjung di rumah sakit pelat merah ini.
Direktur RSUD Blora dr Puji Basuki membenarkan hal tersebut. Menurutnya, ada peningkatan kepercayaan masyarakat atas rumah sakit. Hal itu ditandai dengan peningkatan jumlah pengunjung dari rata-rata 50 hingga 60 pasien perhari, kini naik menjadi 70 hingga 80 pasien perharinya.
“Jadi ini semacam trust alias kepercayaan masyarakat ke kami,” tegas dr Puji
Maka, lanjut dr Puji, bersamaan dengan kepercayaan itu, manajemen RSUD Blora kini tengah meningkatkan fasilitas kamar. Di antaranya ruang VIP dan Pavilion yang akan dibangun di bekas gedung Poltekkes Semarang yang ada di Blora.
Kemudian dicontohkan untuk ruang VIP, sudah dilengkapi fasilitas seperti televisi, ruang pendingin atau air conditioner(AC), ruang yang nyaman dan pelayanan sesuai dengan standar operational prosedur (SOP) yang dipegang para petugas medis dan paramedis.
“Mereka ini tenaga profesional,” tandas dr Puji.
Menurutnya, ruang VIP RSUD Blora itu dianggap sudah terjangkau dengan ekonomi dan kondisi masyarakat di Blora.
Misalnya, mereka yang punya kartu BPJS bisa masuk ruang VIP dimana asal pasien dari kelas satu, akan ada tambahan tarif sekitar 60 persen. Begitu juga selanjutnya dari kelas dua naik ke kelas satu dan seterusnya.
“Jadi pasien yang memilik kartu BPJS, KIS dan sebagainya bisa termanfaatkan di RSUD Blora,” imbuhnya.
Atasi Pasien Membeludak
Menurut dr Puji, salah satu ciri kepercayaan masyarakat meningkat itu, fasilitas kamar di rumah sakit yang kerap penuh. Bahkan kadang pasien harus antri jika ingin mendapatkan layanan di ruang-ruang utama.
“Prinsipnya kita tidak boleh menolak, meskipun misalnya ruangan penuh,” tegasnya.
Sebagai prinsip, lanjut dr Puji, bahwa RSUD Blora tidak boleh menolak meski pasien membeludak. Dan jika itu terjadi, seperti misalnya terjadi Covid 19, maka pasien tetap akan ditampung.
“Apapun itu alasannya,” paparnya.
Namun, lanjut dr Puji, kalau pasien sangat membeludak, pihak RSUD Blora akan membuat atau menyiapkan ruang-ruang cadangan untuk rawat inap. Ada tambahan kamar tidur cadangan, berikut layanan tenaga medis dan paramedik yang kerja secara profesional.
“Sebenarnya bahwa ciri-ciri rumah sakit bagus itu, kerap terjadi pasien penuh. Itu artinya ada trust di masyarakat yang positif. Semoga tingkat kepercayaan terus meningkat,” tandasnya.
Contohnya, ruangan di kelas tiga RSUD Blora yang sering penuh. Maka, untuk ke depannya akan ditingkatkan penambahan jumlah kamar. Dan untuk penambahan kamar, ini merujuk pada kebijakan BPJS dibuatkan kelas rawat inap standar.
“Itu salah satu upaya,” kata dr Puji memungkasi.