Tahun 2023 ini, RSUD dr R Soetijono Blora, Jawa Tengah, meningkatkan sejumlah layanan. Rumah sakit pelat merah ini akan menjadi salah satu rujukan untuk menjadi pilihan alternatif masyarakat.
Menurut Direktur RSUD Blora dr Puji Basuki, pihaknya kini tengah mengoptimalkan layanan dan pembaharuan. Karena tahun 2023 ini ada peningkatan anggaran, juga kemampuan sektor lain yang meningkat juga resources yang terus ditambah.
“Kita punya moto siapa cepat dia akan eksis. Artinya, kita tengah berpacu untuk mengembangkan teknologi untuk diterapkan di rumah sakit ini. Kita upayakan agar tidak diambil kompetitor lain,” tegasnya
Sebagai contoh, lanjut dr Puji, penerapan teknologi digital di RSUD Blora yang akan dijadikan salah satu sarana dalam peningkatan layanan masyarakat. Yaitu mulai dari rekam medik yang sebelumnya manual diubah menjadi digital.
Program ini telah dimulai di poli rawat jalan pada awal Februari 2023. Nantinya, digitalisasi akan diterapkan di seluruh jaringan di ruang yang ada di RSUD Blora. Yaitu mulai dari poli jantung, poli anak, poli mata, juga UGD, dan lainnya, diproyeksikan rampung akhir Desember 2023.
“Proyeksi digitalitasi rekam medik proyeksinya selesai akhir 2023,” ujar dr Puji.
Kemudian, lanjut dr Puji, contoh salah satu teknologi yang belum ada di Kabupaten Blora. Yaitu teknologi untuk radiologi yang terkoneksi satu sama lain di online internet.
Teknologi ini bisa terbaca oleh tim radiologi saat difoto scan dan cs scan dengan foto lain terkoneksi di handphone dokter yang menangani, dan langsung mendapatkan hasil.
“Jelas ini mempermudah dan lebih cepat layanannya. Bagi kami itu juga efisiensi waktu dan anggaran,” tegasnya.
Dijelaskan dr Puji, ada beberapa layanan pasien seperti poli urologi (ilmu kedokteran yang mempelajari saluran kemih), juga poli jantung.
Selanjutnya, untuk bangsal 2020 yang ada hight care unit (HCU) atau ruangan pelayanan bagi pasien dengan kondisi stabil. Tahun 2023 ini akan ditambah layanan penyakit dalam syaraf untuk bangsal perempuan dan laki-laki.
“Kita pugar dan revitalisasi ruangan,” papar dr Puji.
Yang juga tengah dikembangkan, yaitu inovasi dibangunnya sentral pavilion di bekas bangunan Poltekes Semarang di Blora. Untuk pengembangan ini pihak RSUD Blora membuat payung hukum.
Juga membuat masterplan terkait pembangunan pavilion, untuk skema pembiayaan memungkin adanya investor untuk membangun.
“Jadi, dimungkinkan ada investor ikut membangun di Sentral Pavilion RSUD Blora,” tandasnya dr Puji.
Bangga dengan RSUD Blora
Dokter Puji juga mengatakan, tahun 2023 ini rumah sakit dikembangkan optimal. Mulai dari penambahan fasilitas ruangan, penambahan fasilitas alat-alat canggih kedokteran, penambahan dokter dan dokter spesialis.
Juga tidak kalah penting, perawat dan bidan yang bersertifikat, hingga suasana rumah sakit yang dibangun berwawasan ramah lingkungan dan kesehatan.
“Kita ingin RSUD Blora jadi rumah kesehatan untuk warganya. Jika masyarakat Blora masih berobat di luar, itu berarti bukan orang elit dan tidak bangga dengan kemampuan daerahnya sendiri. Kita akan ubah image, bahwa RSUD Blora akan menjadi tuan rumah yang ramah dan profesional menjaga kesehatan masyarakatnya,” pesan dr Puji\
sumber