Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetijono Blora, tengah mengupayakan bantuan untuk warga tidak mampu yang butuh mobil ambulan. Salah satunya, kini tengah berupaya menggandeng mitra untuk kerjasama corporate social responsibility (CSR) tanggung jawab social dari perusahaan untuk lingkungan.
Direktur RSUD Blora, dr Puji Basuki mengatakan, bahwa mitra yang akan digandeng nantinya diarahkan untuk bantuan pembiayaan warga tak mampu yang butuh layanan ambulan. Juga bantuan pembiayaan perawatan warga yang sakit.
”Kita telah upayakan gandeng mitra untuk CSR untuk bantuan ambulan dan warga sakit,” ujar dr Puji
Penegasan ini merespons keluhan warga yang selama ini berharap ada kemudahan layanan. Mulai dari warga tidak mampu yang sakit hingga layanan antar jemput ambulan hingga yang meninggal dunia.
Menurut dr Puji, sebenarnya untuk layanan ambulan pihak RSUD Blora sudah siap. Misalnya ambulan untuk antar jemput karena jenazah, sudah menjadi kewajiban untuk sampai ke rumah duka. Juga tenaga rumah sakit untuk pemulasaraan jenazah.
“Jadi untuk layanan ambulan, rumah sakit sudah ready,” tandasnya.
Masalahnya, selama ini masyarakat di Blora, sebagian besar tidak mengetahui tentang layanan ambulan. Misalnya, berapa biaya yang dibutuhkan untuk pemakaiannya.
Menurut dr Puji, tarif mobil ambulan RSUD Blora itu sesuai dengan Peraturan Bupati Blora. Yaitu tarifnya di kisaran Rp 4 ribu perkilometernya.
“Dikisaran itulah biayanya,” tegasnya.
Dikatakan oleh dr Puji, sekarang ini jumlah ambulan aktif saat ini ada 6 unit ambulan. Itu juga termasuk mobil ambulan PSC untuk kedaruratan untuk kondisi pasien sangat gawat yang perlu rujukan.
Ambulan ini masuk kategori baru tahun 2022. Dan RSUD Blora, terus memperbaiki semua sarana termasuk ambulan yang tak layak sudah dikandangkan dan diganti dengan yang baru.
“Layanan ambulan kita 24 penuh,” tandasnya.
Butuh Ambulan untuk Tingkatkan Layanan
Menurut dr Puji, bagi pasien tidak memiliki jaminan BPJS atau yang lain, RSUD Blora berupaya menggandeng biaya dari CSR.
Artinya, manakala ada pasien tidak mampu diupayakan sampai dengan 50 persen saja. Tapi dengan catatan memang harus ada keterangan surat tidak mampu dari pemerintah desa atau kelurahan.
“Hanya dibebani biaya 50 persen saja,” ujarnya.
Kemudian, lanjut dr Puji, manakala pasien bersangkutan betul-betul tidak mampu, dan dirawat di RSUD Blora dengan biayakurang dari Rp 3juta, maka bisa dibebaskan dari tagihan.
“Tapi kalau lebih dari Rp3 juta maka hanya bisa dibantu separonya,” tandasnya.
Untuk sekarang ini RSUD Blora, juga masih butuh ambulan lagi dari CSR. Misalnya untuk ambulan gawat darurat yang dilengapi PSC-nya, guna pelayanan optimal.
Pihak rumah sakit berupaya kerjasama dengan para mitra. Seperti dari perusahaan milik pemerintah atau swasta di Kabupaten Blora dan kabupaten sekitar. Intinya, untuk tambahan divisi ambulan, yang dianggap penting.
“Kita akan terus jalin kerjasama dengan mitra rumah sakit, khususnya untuk tambahan ambulan,” imbuhnya
Sumber : https://bloramemanggil.com/3172/rsud-blora-upayakan-bantuan-untuk-warga-tak-mampu-yang-butuh-ambulan/