“Mewakili Direktur RSUD Blora dr Puji Basuki, Kabid Pelayanan RSUD Blora dr Nur Betsia dengan didampingi Kasi Pelayanan Keperawatan RSUD Blora Nanang Anacardi Subagyo, memberikan penjelasan pada awak media terkait Poli Anak di rumah sakit setempat”.
Nyaman, bersih dan juga care terhadap pasien. Suasana itulah yang kini tengah diupayakan di Ruang Anak RSUD dr R Soetijono Blora, Jawa Tengah, supaya menjadi salah satu tempat rujukan andalan.
Setidaknya untuk menuju ke arah itu, dibutuhkan model dan sistem pengelolaan ruangan, pelayanan dan juga suasana agar pasien anak bisa kerasan atau betah, serta tidak tertekan ketika sedang sakit.
”Ya kita memang tengah berupaya Ruang Anak jadi rujukan andalan di Kabupaten Blora,” ujar Direktur RSUD Blora dr Puji Basuki, melalui Kabid Pelayanan RSUD Blora dr Nur Betsia Bertawati.
Salah satu langkah yang kini tengah diupayakan, yaitu tersedianya Rawat Inap Wijaya Kusuma RSUD Blora, dengan beberapa fasilitas. Seperti tersedianya tempat bermain anak-anak, melengkapi beberapa gambar dengan motif riang, juga corak-corak gambar yang memunculkan keceriaan.
Tujuannya, menurut dr Nur Betsia, agar anak yang sakit dan dirawat tidak cemas, tidak takut, tetapi justru memunculkan rasa riang dan nyaman.
“Kita tengah mempersiapkan,” imbuhnya, didampingi Kasi Pelayanan Keperawatan RSUD Blora Nanang Anacardi Subagyo.
dr Nur Betsia mencontohkan, pihak RSUD Blora tengah membangun beberapa ruang di RSUD Blora. Untuk layanan ini, pasien anak dan juga orang tua yang mengantar nanti bisa menunggu di tempat yang disediakan. Ada ruang pendingin, juga disiapkan seperti televisi.
Selain itu, Poli Anak dari kelengkapan SDM-nya sudah mumpuni. Ada beberapa dokter umum yang standby sesuai jadwal piket, ada dua dokter spesialis anak, kemudian 18 perawat yang sudah bersertifikasi sesuai bidangnya, juga ada 2 bidan yang siap jika rujukan tindakan.
“Jadi, jadwal piket para dokter di Poli Anak itu, sudah dilengkapi dengan paramedis yang berpengalaman,” tegas dr Nur Betsia.
Soal fasilitas, menurut Nanang Anacardi Subagyo, pihak RSUD Blora terhadap pasien yang dirawat atau rujukan dari luar menyebut akan terlayani secara maksimal.
Misalnya jika ada tindakan darurat, seperti anak atau pasien harus operasi, maka, bisa langsung dirujuk ke Unit Gawat Darurat (UGD).
“Prinsipnya, kita melayani dengan seoptimal mungkin,” tambahnya.
Begitu juga dengan pasien pra-sejahtera yang tidak punya kartu BPJS atau kartu KIS, diakuinya tetap terlayani asalkan memenuhi syarat administrasi. Seperti ada KTP (untuk sementara warga Blora, red) dan syarat administrasi lain yang harus dipenuhi pasien dan keluarganya.
“Bisa kita layani untuk pasien pra sejahtera,” ungkapnya.
Layanan Home Care RSUD Blora
Pihak RSUD Blora untuk program tahun 2023 ini, telah melanjutkan program home care atau layanan perawatan di rumah pasien tetapi tetap dalam pengawasan seorang dokter. Sebelumnya, program yang disampaikan ini juga telah ditegaskan Direktur RSUD Blora dr Puji Basuki.
Menurut dr Nur Betsia Bertawati, program home care ini adalah kelanjutan dari program tahun 2022 dan kini tengah dikembangkan tahun 2023. Untuk tahun ini akan dioptimalkan pihak rumah sakit yaitu dengan menyediakan tenag-tenaga medis profesional dan sudah mengantongi sertifikat.
Misalnya perawat dan bidan yang telah mengikuti serangkaian pelatihan untuk peningkatan kapasitas kesehatan.
“Kita sudah sediakan SDM-nya,” ujarnya.
Untuk program ini, pihak RSUD Blora juga telah berkoordinasi dengan Puskesmas yang tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Blora. Tujuannya agar program home care ini bisa menyebar dan diikuti rumah sakit pemerintah.
“Jadi tenaga yang kita miliki itu menyebar,” imbuhnya.