Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetijono akan membangun sentral paviliun berstandar menengah. Paviliun dibangun di sekitar gedung eks Poltekkes Semarang cabang Blora yang sebagian lahannya dimanfaatkan untuk perluasan RSUD Blora.
Menurut Direktur RSUD Blora dr Puji Basuki, pembangunan sentral paviliun ini, adalah program perluasan rumah sakit untuk tahun 2023 ini. Sedangkan pemakaian lahan eks Poltekkes Semarang Cabang Blora ini, atas persetujuan Bupati Blora Arief Rohman dan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.
“Jadi perluasan rumah sakit itu atas persetujuan Bapak Bupati Blora. Dan tahun 2023 ini akan langsung kita tindak lanjuti,” ujar dr Puji
Selain pembangunan sentral paviliun, ada fasilitas rawat inap yang pelayanannya memadai dan berstandar. Kemudian penambahan jumlah tempat tidur, terutama untuk kelas tiga, kelas dua, dan kelas satu.
Sementara, lanjutnya, untuk kelas VIP, total akan menjadi 15 kamar dari sebelumnya hanya 8 kamar. Kemudian untuk layanan Unit Gawat Darurat (UGD) juga ada fasilitas layanan home care (perawatan pasien di rumah) dan penjemputan pasien secara gratis.
Khusus untuk fasilitas layanan home care, sebenarnya adalah program kerja tahun 2022 lalu. Tetapi karena ada pertimbangan soal kelengkapan SDM dan fasilitas, sehingga pelaksanaannya digeser tahun 2023 ini.
“Jadi untuk home care, akan segera kita launching untuk beberapa pekan ke depan ini,” tandas dr Puji.
Untuk perluasan rumah sakit di lahan eks-Poltekes Semarang, akan digunakan beberapa fasilitas. Mulai dari perluasan parkir rumah sakit, juga membangun sentral paviliun. Khusus untuk sentral paviliun, nantinya diperuntukkan ke pelayanan previlage untuk pasien.
“Tentu fasilitasnya menengah, dengan fasilitas standar dan nyaman. Tentu saja kita optimalkan betul layanan kita,” tegas dr Puji.
Sebagai sarana menunjang fasilitas central paviliun, lanjut dr Puji, rumah sakit juga akan mendatangkan dokter spesialis dan alat kesehatan. Untuk tambahan dokter yaitu, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis paru, dan spesialis mata atau ahli neuro oftalmologi.
Sekarang ini untuk tenaga medis dan para medis, yakni jumlah dokter speialis ada 21 orang. Mulai dari spesialis bedah kandungan, dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam. Juga spesialis mata, saraf, jantung dan lainnya. Kemudian untuk kebutuhan tenaga perawat ada 300 orang dan bidan sebanyak 60 orang.
“Jadi kalau beberapa dokter spesialis bergabung, maka RSUD Blora punya lengkap dokter spesialis,” imbuhnya.
Pihak RSUD Blora juga melakukan penambahan tenaga Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagai upaya optimalisasi SDM. Selain itu, penambahan alat kesehatan (alkes) seperti kelengkapan endoskopi, alat untuk operasi mata, dan rehab medik atau fisioterapi.
“Jadi kita optimalkan sekalian kelengkapan SDM dan alkes-nya,” tandas dr Puji.