Direktur RSUD Blora, dr Puji Basuki, M.Kes
Pelan tapi pasti. Itulah yang kini tengah dilakukan untuk melengkapi fasilitas layanan kategori penyakit katastropik. Seperti jantung, kanker, diabet dan ginjal.
Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan kini menargetkan agar RSUD di Kabupaten/Kota bisa melayani penyakit kategori katastropik. Hal itulah yang kini tengah diupayakan RSUD dr R Soetijono Blora.
Menurut Direktur RSUD Blora dr. Puji Basuki M.Kes, untuk penyakit katastropik, sebagian ada yang bisa dilayani di RSUD Blora. Seperti penyakit diabetes, hypertensi, jantung, dan gagal ginjal bisa.
Tapi untuk penyakit kanker, pihak rumah sakit harus merujuk ke rumah sakit yang lebih besar. Seperti ke RS Muwardi di Solo, ke RS Kariadi di Semarang.
“Jadi, sebagian sudah bisa kita layani,” tegas dr Puji
Sebenarnya, lanjut dr Puji, alat kesehatan di RSUD Blora untuk penyakit katastropik, sudah ada. Termasuk juga dokter spesialisnya. Contohnya, untuk layanan penyakit ginjal sudah final karena sudah ada alat untuk cuci darah.
Namun untuk sakit jantung, lebih ke taraf pengobatan. Sedangkan untuk operasi seperti pasang ring belum bisa dilakukan.
“Kita sudah punya dokter spesialis jantung, Cuma kita belum tuntas, terutama untuk alat kesehatan penunjang jika ada tindakan operasi,” tandasnya.
Untuk melengkapi fasilitas alkes, pihak RSUD Blora akan belanja untuk anggaran tahun 2023 mendatang. Namun, belanja kali ini bukan spesifik untuk penyakit katastropik, tapi karena sesuai kebutuhan. Seperti alat endoskopi, juga peralatan untuk mata serta alat kesehatan bagi penderita stroke.
Sedangkan untuk melengkapi alkes penyakit katastropik, lanjut dr Puji, berikut dokter akan dilakukan dalam 2-3 tahun ke depan. Misalnya untuk layanan bedah seperti jantung atau penyakit kanker, disiapkan secara berjenjang.
“Kita berharap 3 tahun ke depan, alat penunjang penyakit katastropik bisa teratasi,” imbuhnya.
Kepercayaan Pasien ke RSUD Meningkat
Sementara itu terkait dengan jumlah kunjungan ke RSUD Blora yang meningkat hingga lebih dari 80 persen, dr Puji mengaku senang. Tetapi meningkatnya kunjungan ini harus diimbangi dengan fasilitas rumah sakit, layanan yang bagus serta jumlh dokternya.
“Harapan masyarakat sangat tinggi. Seperti kalau ada Akses ke luar itu secara psikoligis berat untuk pasien. Orang berobat di luar Blora tentu juga memikirkan transportasi, dll berat. Lebih baik, pasien di Blora mempercayakan layanan di RSUD Blora. Itu lebih bagus,” tandasnya.
Makanya jika warga Blora tingkat kepercayaannya terus meningkat, tentu secara psikologi juga menambah kepercayaan para perawat, bidan dokter yang bekerja di RSUD Blora akan termotivasi.
“Kita berharap RSUD Blora jadi sentral penanganannya,” tandasnya