Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr Puji Basuki (kanan) dan Kasubbag Humas RSUD dr. R. Soetijono Blora, Lahari Tri Widiyanto (kiri).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetijono Blora, Jawa Tengah, menyambut instruksi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Yaitu rumah sakit di kabupaten/kota untuk siap dengan layanan penyakit jantung, termasuk pasang ring.
“Kita sambut baik instruksi Bapak Menkes Budi Gunadi soal layanan jantung di RS di kabupaten/kota,” ujar Direktur RSUD dr R Soetijono Blora, dr Puji Basuki.
Namun, lanjutnya, bahwa untuk layanan penyakit jantung juga ongkologi yang lebih kompetitif, tidak bisa serta merta kita siapkan. Prinsip RSUD dr. R. Soetijono Blora, langkah yang dilakukan pelan tapi pasti. Dan itu butuh waktu antara 2-3 tahun ke depan.
“Kita siapkan dari berbagai hal,” ujar dokter yang mengambil gelar master kesehatan masyarakat ini.
dr. Puji Basuki mengakui, bahwa alat-alat untuk kesehatan untuk penyakit jantung mahal. Maka untuk mempersiapkan butuh waktu, juga anggaran serta Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.
Jika dua unsur terpenuhi, yaitu sarana dan prasarana, maka wujud meningkatkan fasilitas di RSUD dr R Soetijono Blora, seperti poli penyakit jantung, akan mudah dilaksanakan.
“Harga alat-alat untuk jantung mahal. Tapi kita akan support itu,” tandasnya.
Dengan instruksi Menteri Kesehatan, lanjut dr Puji Basuki, manajemen RSUD dr R Soetijono Blora terus berupaya untuk meningkatkan layanan di poliklinik – poliklinik.
Serta, untuk fasilitas perawatan penyakit jantung, diakuinya memang masih kurang. Tetapi, seiring dengan tuntutan masyarakat dan juga tingginya kasus penyakit jantung di Blora, hal ini menjadi tantangan bagi manajemen rumah sakit.
“Sebagai pengelola rumah sakit, tentu kita berkewajiban untuk meningkatkan layanan di klinik jantung,” tegasnya
dr Puji Basuki mengungkapkan, bahwa seiring berjalannya waktu kedepannya, manajemen RSUD dr R Soetijonono akan terus meningkatkan layanan di poli jantung.
“Ya, saat ini untuk jantung, seperti operasi penyumbatan dari segi fasilitasnya belum ada. Tapi, catat, kita akan support itu,” tandasnya.
Saat ini di RSUD Blora sendiri, baru ada satu dokter spesialis jantung dan jumlah dokter spesialisnya, tentu saja akan terus ditambah seiring dengan perkembangan zaman.
Menurut dr. Puji Basuki, yang sekarang ini intensif dilakukan oleh RSUD Blora melakukan sosialisasi tentang hidup sehat. Jadi dilevel kuratif itu atau pencegahan, intensitasnya dinaikkan. Yaitu lewat media sosial, media umum, seminar, diskusi untuk masyarakat awam, juga untuk paramedis dan medis.
Yang terpenting, kata dia, selain tindakan untuk pasien jantung, pencegahan terhadap penyakit ini juga tak kalah penting. Seperti bagaimana mencegah orang agar tidak terkena sakit gula, hypertensi dan penyakit berisiko kematian tinggi lainnya.
“Pencegahan itu penting,” tambahnya.
Dokter Puji Basuki juga meminta masyarakat atas kepercayaan akan kualitas layanan di RSUD dr R Soetijono Blora. Mulai dari obat-obatan dimana jenisnya disamakan dengan rumah sakit lainnya, termasuk juga untuk yang mengidap jantung.
“Percayalah masyarakat Blora untuk memberikan trust ke RSUD yang kami kelola. Jelas kepercayaan itu menjadi penambah semangat untuk terus lebih baik,” tandasnya.
Harapan RSUD dr R Soetijono Blora, jantung bukanlah penyakit yang ujug-ujug. Maka diminta untuk selalu hati-hati dengan penyakit seperti hypertensi, kolesterol, diabet , jantung dan lainnya. Secara rutin, dengan BPJS sarana dan fasilitas juga bisa mendapatkan obat secara rutin dari Puskesmas, atau rumah sakit.
“Jadi kita berupaya penuhi layanan dan juga obat-obatan,” imbuh dr Puji Basuki memungkasi.