Loading

Bagi pasien gagal ginjal di RSUD dr R Soetijono Blora, tak perlu khawatir lagi untuk antre panjang lagi. Sebab, manajemen rumah sakit telah menyiapkan 17 alat hemodialisa (alat cuci darah) bagi pasien gagal ginjal.

Alat hemodialisa juga berada di ruangan Air conditioner atau ruangan berpendingin lengkap dengan televisi. Kemudian juga para pegawai rumah sakit yang telah bersertifikasi dengan pelayanan sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.

Menurut Direktur RSUD dr R Soetijono Blora, dr Puji Basuki, layanan untuk pasien gagal ginjal, terus-menerus ditingkatkan. Karena itu bagian dari upaya manajemen atas layanan pasien yang dirawat di rumah sakit.

 

dr Puji Basuki mencontohkan, sekarang ini ada 17 alat hemodialisa dari yang sebelumnya baru 10 unit. Dengan penambahan 17 unit alat hemodialisa ini, pasian cukup terlayani. Misalnya jika sebelumnya pasien harus antre karena ada beberapa shift, tetapi untuk sekarang ini hanya satu shift saja

“Kita berupaya mengurangi jumlah antrean pasien yang mau cuci darah,” ungkapnya.

Selain layanan ruangan yang ber-AC dan dilengkapi televisi, nantinya juga ada ruang tunggu bagi pasien dan keluarga yang mengantar. Dengan fasilitas seperti itu, diharapkan antara pasien dan keluarga yang mengantar pasien bisa lebih tenang dan juga tidak lama antre bersama pasien lainnya.

Fasilitas penunjang lain, untuk layanan pasien cuci darah, juga disiapkan tenaga medis dan para medis yang berstandar. Mulai dari tiga dokter spesialis penyakit dalam dan satu orang dokter umum yang sudah bersertifikasi hemodialisa, serta ada tiga perawat yang sudah bersertifikasi hemodialisa.

Kemudian tahun 2023 mendatang, akan ditambah 2 orang lagi perawat yang sudah bersertifikasi hemodialisa. Dengan demikian, untuk fasilitas dan layanan pasien untuk cuci darah, bisa lebih tenang dan tidak khawatir. Karena pada prinsipnya, ketenangan, kenyamanan dan fasilitas penunjang rumah sakit itu, menjadi faktor penting baik bagi rumah sakit maupun untuk pasien.

“Kita tambah lagi tenaga kita di bagian cuci darah,” ucapnya.

Yang juga menjadi penting, fasilitas layanan di RSUD dr R Soetijono Blora ini, akan mengacu visi rumah sakit. Yaitu berpedoman pada moralitas, kemampuan memberikan pelayanan, mutu pelayanan, menjaga rasa aman dan kemauan untuk belajar.

“Komitmen itu tetap kami jaga,” tandasnya.

Sementara itu terkait kasus gagal ginjal progresif akut (GGPA), RSUD dr R Soetijono Blora siap melayani pasien yang rata-rata anak-anak. Hanya saja sampai saat ini belum ada pasien GGPA yang masuk dan dirawat di rumah sakit setempat.

“Di rumah sakit belum menangani pasien GGPA. Tetapi jika misalnya ada dengan pasien yang dimaksud, maka kami tentu akan siap menerima dan melayani,” papar dr Puji Basuki

 

Tak Perlu Antre Panjang, RSUD Blora Siapkan 17 Alat Hemodialisa untuk Pasien