Loading

 

Jumlah pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetijono Blora, Jawa Tengah, mengalami peningkatan signifikan. Bisa jadi ini dampak dari menurunnya pandemi Covid-19 yang terjadi 2020-2022 silam.

Data di rekam medik RSUD Blora tercatat, dalam beberapa bulan terakhir naik di angka 80 persen bad occupancy rate (BOR) atau prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Sedangkan sebelumnya angka BOR berada di kisaran 50 hingga 60 persen.

“Ini naik terus pengunjung rumah sakit,” ujar Direktur RSUD Blora dr Puji Basuki

Kenaikan pengunjung, lanjut dr Puji, terjadi di hampir semua fasilitas layanan. Misalnya untuk rawat jalan dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga terus ada peningkatan.

Yang mengalami lonjakan peningkatan, yaitu di bagian unit rawat jalan meningkat hampir 100 persen.

“Ya unit rawat jalan dari awal saya masuk tahun lalu. Kemudian IGD pun sekarang juga naik dengan rata-rata di angka 40 hingga 50 per 24 jam,” imbuhnya.

Kenaikan pengunjung, juga menjadikan manajemen RSUD Blora, terus berupaya menata layanan lebih bagus. Sekarang ini tercatat ada 186 tempat tidur. Tetapi dengan jumlah pasien yang meningkat, pihak rumah sakit memungkinkan menambah dengan jumlah 200 tempat tidur.

Tetapi untuk menambah itu, harus ada tambahan jumlah dokter, profesional sub-spesialis, bidan dan perawat bersertifikat. Juga sarana rumah yang sakit ditingkatkan.

“Kalau ada 200 tempat tidur, berarti akan naik kelas dari sekarang rumah sakit tipe C, dan ke rumah sakit tipe B. Tapi itu untuk program jangka panjang,” ujar dr Puji.

Dikatakan dr Puji, ada beberapa faktor sehingga ada peningkatan pengunjung RSUD Blora. Di antaranya yang terlihat adalah, dampak menurunnya Covid-19, yang itu ternyata berpengaruh pada jumlah pengunjung yang naik.

“Itu salah satu faktornya, pandemi turun, pengunjung naik,” tandasnya.

Soal jumlah pengunjung, menurut dr Puji, pihak RSUD Blora tidak ada target. Karena terkait pengunjung itu lebih ke soal antara kesesuaian jam layanan dengan jumlah pasien. Tetapi sekarang diakui terjadi over pengunjung, dan itu terlihat dari antrean pasien sangat tinggi.

“Hal ini menjadi pekerjaan rumah kita untuk membuka layanan baru,” paparnya.

Menurut dr Puji Basuki, jika jika terjadi lonjakan pengunjung, maka RSUD Blora akan melakukan sejumlah terobosan. Misalnya membuka layanan poli baru atau membuka Poli Paviliun.

Faktor lain, lanjut dr Puji, naiknya pengunjung, bisa jadi karena para tenaga kesehatan bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pelbagai pelayanan.

Jadi, jika dilihat dari perkembangan layanan yang terakhir ini, para pegawai rumah sakit telah bekerja sesuai panduan yang diterapkan rumah sakit.

“Pasien itu harus butuh kepastian dan pelayanan. Ini penting,” urainya.

Pasien Naik, RSUD Blora Wacanakan Buka Poli Paviliun