Loading

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetijono Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada tahun 2023 ini memulai membangun Stroke Center. Layanan ini menjadi langkah cerdas pengelola rumah sakit pelat merah ini sebagai bentuk tuntutan kebutuhan.

Pihak pengelola RSUD Blora mempertimbangkan bahwa stroke masuk lima besar penyakit dengan kesembuhan jangka panjang dan berisiko tinggi kematian. Seperti penyakit jantung, kanker, penyakit paru-paru, stroke dan diabetes.

Menurut Direktur RSUD Blora dr Puji Basuki, pendirian Stroke Center didasari dengan berbagai pertimbangan. Seperti kasus stroke di Blora dan sekitarnya meningkat.

“Dasar utamanya karena kasus stroke naik,” ujar dr Puji

Pihak RSUD Blora selanjutnya membuat perencanaan. Seperti fasilitas dokter spesialis neurologi, dokter spesialis rehabilitasi, juga dibantuk dokter umum, perawat yang sudah bersertifikasi. Fasilitas itu yang memungkinkan untuk program perawatan para pasien di stroke center.

Pihak rumah sakit, lanjut dr Puji, juga mengoptimalkan salah satu lokasi yang nantinya untuk pelayanan yang lebih matang. Misalnya ada pasien yang terkena serangan stroke mendadak.

“Kita optimis bahwa Stroke Center di RSUD Blora akan sangat bermanfaat,” imbuhnya.

 

Antisipasi Serangan Stroke

Menurut dr Puji Basuki, penyebab penyakit stroke itu bermacam ragam. Seperti karena gangguan hipertensi, juga kolesterol tinggi, penyakit gula atau diabetes juga karena faktor traumatik dan ada faktor hormonal.

Ada faktor habit (yang berhubungan dengan kebiasaan seseorang). Misalnya banyak makan tetapi kurang aktivitas. Hal ini kemudian menyebabkan seseorang terkena diabetes dan akan mengganggu ke arah komplikasi dan mengarah ke stroke.

“Jadi sebenarnya penyakit stroke itu bisa disebut akhir dari suatu penyakit tertentu,” tegas dr Puji.

Ditambahkan oleh dr Puji, bahwa faktor genetik (keturunan) juga memicu mempermudah dan menjadi penyebab penyakit seperti diabetes.

“Makanya jika ada seseorang punya garis keturunan dari orang tua yang diabetes, maka perlu mengatur pola makan, rajin olah raga dan lainnya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dr Puji, bagi yang punya riwayat seperti darah tinggi, maka disarankan untuk rajin control di rumah sakit, Puskemas. Rajin konsultasi dengan para dokter, seperti melihat batas aman bawah dan batas aman atas untuk kasus darah tinggi.

“Jadi, Stroke Center itu keberadaannya menjadi penting. Misalnya orang sakit stroke sekaligus pasca-perawatannya,” tandasnya.

 

Prosentase Kesembuhan Stroke

Terjadinya serangan stroke yang menyasar seseorang itu, harus juga dilihat dari seberapa luas serangan. Misalnya, seseorang mengalami serangan stroke bagian kanan atau bagian kiri atau hanya stroke ringan.

Tetapi, ada juga serangan stroke yang luas dan berdampak orang bersangkutan mengalami lemas yang menyeluruh.

“Bisa pasien itu koma karena serangan strokenya luas, atau mati separo (sebutan orang Jawa) di sebelah kanan atau sebelah kiri,” papar dr Puji.

Lalu bagaimana tingkat kesembuhan orang yang terkena serangan stroke? Menurut dr Puji Basuki, untuk prosentasi berbagai derajat atau tingkatan. Artinya jika penanganannya cepat, maka tingkat penyembuhannya bisa mendekati 100 persen.

Tetapi, jika derajatnya luas apalagi sudah berjam-jam tak tertolong atau lebih dari 6 jam, tentu ada risiko terjadinya devisit.

“Maka kondisi ini sangat besar seseorang bisa, mati separo, keple atau kondisi lain yang lebih fatal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dokter Puji Basuki juga menyebutkan, dalam penanganan penyakit kategori kronis dan penyembuhan lama, bisa jadi karena keterbatasan fisik. Misalnya orang yang kena serangan stroke itu mudah emosional tetapi juga mudah sedih.

“Itu wajar karena dari seseorang bisa bergerak leluasa dan mampu, tapi karena stroke kemampuan bergeraknya terbatas,” pungkasnya

Waspada Stroke, Kenali Gejala dan Pencegahannya